Langsung ke konten utama

SEBENARNYA TERPAKSA


SAMBUTAN WAKIL WISUDAWAN
PADA ACARA WISUDA XXVIII
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
14 APRIL 2007

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua
Yang terhormat :
Koordinator KOPERTIS Wilayah VI Jateng, Bapak Prof. Drs. Mustafid, M.Eng, Ph.D
Ketua Yayasan Dian Nuswantoro, Ibu Rustanti Noersasongko, SE
Rektor Universitas Dian Nuswantoro, Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom
Beserta seluruh Sivitas Akademika Universitas Dian Nuswantoro
Para orang tua dan tamu undangan
Serta kawan-kawan wisudawan dan wisudawati yang berbahagia

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Bijaksana dan Maha Pemberi Ilmu, bahwa pada pagi ini kita diberi karunia kesehatan dan kekuatan sehingga masih mampu untuk berkumpul di Kampus UDINUS ini untuk melaksanakan dan mengikuti satu agenda yang sangat penting bagi keluarga besar UDINUS dan mahasiswa pada khususnya yaitu wisuda lulusan Universitas Dian Nuswantoro yang ke XXVIII jenjang Strata 2 Magister Komputer, starata 1 dan Diploma III tahun 2007.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Dipagi yang cerah ini kami wisudawan sungguh bahagia karena kami telah diwisuda yang menandakan telah selesainya perjuangan kami untuk meraih cita-cita sebagai seorang sarjana di UDINUS ini. Namun janganlah kita sombong dan angkuh dengan titel yang kita raih, karena ini semua hanya satu dari sekian banyak karunia Tuhan untuk kita. Dengan telah diwisudanya kami semua, berarti ada satu konseqwensi logis yang harus kami tanggung yaitu tingkat keilmuan dan pola pikir serta mental kami yang lebih baik dan semakin matang. Disamping itu kami harus siap untuk mengabdikan diri kepada Nusa dan Bangsa sesuai dengan kemampuan dan bidang yang kami kuasai dengan penuh tanggung jawab.

Hadirin dan kawan-kawan wisudawan- wisudawati yang berbahagia,

Ada hal yang tidak boleh dilupakan oleh kita yaitu rasa hormat dan terima kasih. Berkenaan dengan itu, kami dengan penuh rasa hormat mengucapakan terimakasih kepada orang tua dan keluarga kami yang telah mencurahkan segenap doa, dukungan baik moril maupun materil sehingga kami dapat menyelesaikan studi kami dan cita-cita yang telah kami impikan selama ini. Kami juga mengucapakan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada segenap dosen pengajar dan semua karyawan Universitas Dian Nuswantoro yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kami karena berkat bimbingan, tempaan dan dukungan beliau-beliaulah kami dapat menyelesaikan jenjang pendidikan yang kami tempuh di UDINUS ini. Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua sivitas akademika apabila selama menyelesaikan studi, kami berprilaku kurang beretika dan ucapan kami yang kurang santun, maka maafkanlah kami semua.

Kawan-kawan wisudawan-wisudawati yang sangat kami sayangi,

Acara wisuda ini bukanlah merupakan akhir dari proses kita untuk belajar, namun hanya sebagai akhir dari suatu episode semata. Dengan terselesaikannya pendidikan yang kita tempuh menuntut kita untuk senantiasa dapat mengamalkan ilmu yang kita miliki demi tercapainya kehidupan yang lebih baik lagi. Kita jangan merasa puas dengan apa yang telah kita dapat dan membuat kita berhenti untuk belajar. Semoga kita semua dapat menatap dan menempuh masa depan kita dengan penuh rasa percaya diri dan selalu optimis dengan selalu menjunjung kejujuran dan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan hidup kita.

Hadirin yang saya hormati, kawan-kawan wisudawan/wisudawati yang kami sayangi,
Diakhir sambutan ini kami mohon doa restu dari bapak/ibu hadirin semua semoga kami mampu menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta keluarga kami dan senantiasa dapat mengharumkan alamamater Universitas Dian Nuswantoro yang kami cintai ini serta selalu menjaga nama baik kami dan keluarga kami.

Demikian sambutan dari saya yang mewakili segenap kawan-kawan wisudawan dan wisudawati. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati hadirin sekalian, dengan kerendahan hati kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua. Amin.............
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Wakil Wisudawan-Wisudawati

DEDE SOLEHUDIN
NIM : B11.2002.00461

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP MASAGI

"Masagi" Ku Mang Jamal Alam dunya nu éndah ieu dicipta ku Pangeran. Kusabab diciptana ku Pangéran, tangtu rupa atawa wanguna hadé jeung sampurna. Kasampurnaan alam ieu sok dipaké pikeun siloka kaasup dina babasan jeung paribasa. Karancagéan kolot baheula enggoning ngarumuskeun jurus pikeun nyanghareupan hirup jeung kahirupan, salah sahijina dina wangun babasan jeung paribasa, sawaréh dijieun ku cara siloka nu nginjeum ti kaayaan alam éta. Model atawa rupa suhunan imah vernakular di Tatar Sunda make conto alam, boh manuk boh mangrupa sato. Diantarana ranggon –ti manuk ranggon; julang ngapak, badak heuay, tagog atawa jogo anjing, jeung galudra ngupuk. Cara niru ka alam oge aya dina ngagambarkeun kageulisan hiji wanoja, ditataan maké rupa nu aya di alam bari ditambahan sangkan jentre: angkeut endog sapotong, ramo pucuk eurihan, lambéy jeruk sapasi, halis ngejelér paéh, cangkéng lenggik nanding papanting, taar teja mentrangan, damis kuwung-kuwungan, bitis héjo carula
KUJANG MENURUTBERITA PANTUN BOGOR[1] Oleh: Anis Djatisunda Purwaka Berbicara tentang kujang, identik dengan berbicara Sunda Pajajaran masa silam. Sebab, alat ini berupa salah sastu aspek identitas eksistensi budaya Sunda kala itu. Namun, dari telusuran kisah keberadaannya tadi, sampai sekarang belum ditemukan sumber sejarah yang mampu memberitakan secara jelas dan rinci. Malah bisa dikatakan tidak adanya sumber berita sejarah yang akurat.Satu-satunya sumber berita yang dapat dijadikan pegangan (sementara) yaitu lakon-lakon pantun. Sebab dalam lakon-lakon pantun itulah kujang banyak disebut-sebut. Di antara kisah-kisah pantun yang terhitung masih lengkap memberitakan kujang, yaitu pantun (khas) Bogor sumber Gunung Kendeng sebaran Aki Uyut Baju Rambeng. Pantun Bogor ini sampai akhir abad ke-19 hanya dikenal oleh warga masyarakat Bogor marginal (pinggiran), yaitu masyarakat pedesaan. Mulai dikenalnya oleh kalangan intelektual, setelahnya tahun 1906 C.M. Pleyte (seorang Belanda yang be

Kapan tepatnya Belanda mulai menjajah Indonesia?

Melalui sejumlah fakta dan analisis sejarah, Nina Herlina L. sejarawan dari Universitas Padjajaran Bandung menjelaskan ketidakbenaran sejarah tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Ucapan Bung Karno “Indonesia dijajah selama 350 tahun” menurutnya hanya dimaksudkan untuk membangkitkan semangat patriotisme di masa perang kemerdekaan. Lalu kapan tepatnya Belanda mulai menjajah? Oleh Nina Herlina L**. “WIJ sluiten nu.Vaarwel, tot betere tijden. Leve de Koningin!” (Kami akhiri sekarang. Selamat berpisah sampai waktu yang lebih baik. Hidup Sang Ratu!). Demikian NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij/Maskapai Radio Siaran Hindia Belanda) mengakhiri siarannya pada tanggal 8 Maret 1942. Enam puluh enam tahun yang lalu, tepatnya 8 Maret 1942, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir sudah. Rupanya “waktu yang lebih baik” dalam siaran terakhir NIROM itu tidak pernah ada karena sejak 8 Maret 1942 Indonesia diduduki Pemerintahan Militer Jepang hingga tahun 1945. Indonesia menjadi