Langsung ke konten utama

Semua akan Menjadi Apa Jadinya

Lamunan yang tak pernah usang dan tak kan lekang oleh masa. Semua ada yang tak akan berubah, dari sisi pengandaian yang tak tampak oleh telanjangnya mata. Semua akan menjadi bagian yang terindah yang akan dijadikan sebagai sebuah momentum untuk "kembali" menuai buah yang sedari dulu kita kunyah. Semua akan menjadi apa jadinya, bukan apa adanya. Karena sebuah lamunan yang sedemikian indahnya tak akan terhapus sia-sia. Kesempurnaan bentuk khayalan yang pernah dan selalu menjadi goal in my life. Ya semuanya akan menjadi apa jadinya. Ya...itulah sebuah imajinasi yang menggariskan sebuah kehidupan yang sangat imajiner.
Semua akan terasa sangat berat dan mengharukan ketika khayalan itu hilang dan puna. Ketika keharuan tersudahi kebahagiaan, yang semuanya menjadi happy ending. Lagu-lagu lawas tersu menasbihkan semua kebahagian, tentang kehidupan yang sementara, tentang hubungan yang terus akan terjalin. Yah....semuanya akan seperti apa jadinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP MASAGI

"Masagi" Ku Mang Jamal Alam dunya nu éndah ieu dicipta ku Pangeran. Kusabab diciptana ku Pangéran, tangtu rupa atawa wanguna hadé jeung sampurna. Kasampurnaan alam ieu sok dipaké pikeun siloka kaasup dina babasan jeung paribasa. Karancagéan kolot baheula enggoning ngarumuskeun jurus pikeun nyanghareupan hirup jeung kahirupan, salah sahijina dina wangun babasan jeung paribasa, sawaréh dijieun ku cara siloka nu nginjeum ti kaayaan alam éta. Model atawa rupa suhunan imah vernakular di Tatar Sunda make conto alam, boh manuk boh mangrupa sato. Diantarana ranggon –ti manuk ranggon; julang ngapak, badak heuay, tagog atawa jogo anjing, jeung galudra ngupuk. Cara niru ka alam oge aya dina ngagambarkeun kageulisan hiji wanoja, ditataan maké rupa nu aya di alam bari ditambahan sangkan jentre: angkeut endog sapotong, ramo pucuk eurihan, lambéy jeruk sapasi, halis ngejelér paéh, cangkéng lenggik nanding papanting, taar teja mentrangan, damis kuwung-kuwungan, bitis héjo carula
KUJANG MENURUTBERITA PANTUN BOGOR[1] Oleh: Anis Djatisunda Purwaka Berbicara tentang kujang, identik dengan berbicara Sunda Pajajaran masa silam. Sebab, alat ini berupa salah sastu aspek identitas eksistensi budaya Sunda kala itu. Namun, dari telusuran kisah keberadaannya tadi, sampai sekarang belum ditemukan sumber sejarah yang mampu memberitakan secara jelas dan rinci. Malah bisa dikatakan tidak adanya sumber berita sejarah yang akurat.Satu-satunya sumber berita yang dapat dijadikan pegangan (sementara) yaitu lakon-lakon pantun. Sebab dalam lakon-lakon pantun itulah kujang banyak disebut-sebut. Di antara kisah-kisah pantun yang terhitung masih lengkap memberitakan kujang, yaitu pantun (khas) Bogor sumber Gunung Kendeng sebaran Aki Uyut Baju Rambeng. Pantun Bogor ini sampai akhir abad ke-19 hanya dikenal oleh warga masyarakat Bogor marginal (pinggiran), yaitu masyarakat pedesaan. Mulai dikenalnya oleh kalangan intelektual, setelahnya tahun 1906 C.M. Pleyte (seorang Belanda yang be

Kapan tepatnya Belanda mulai menjajah Indonesia?

Melalui sejumlah fakta dan analisis sejarah, Nina Herlina L. sejarawan dari Universitas Padjajaran Bandung menjelaskan ketidakbenaran sejarah tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Ucapan Bung Karno “Indonesia dijajah selama 350 tahun” menurutnya hanya dimaksudkan untuk membangkitkan semangat patriotisme di masa perang kemerdekaan. Lalu kapan tepatnya Belanda mulai menjajah? Oleh Nina Herlina L**. “WIJ sluiten nu.Vaarwel, tot betere tijden. Leve de Koningin!” (Kami akhiri sekarang. Selamat berpisah sampai waktu yang lebih baik. Hidup Sang Ratu!). Demikian NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij/Maskapai Radio Siaran Hindia Belanda) mengakhiri siarannya pada tanggal 8 Maret 1942. Enam puluh enam tahun yang lalu, tepatnya 8 Maret 1942, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir sudah. Rupanya “waktu yang lebih baik” dalam siaran terakhir NIROM itu tidak pernah ada karena sejak 8 Maret 1942 Indonesia diduduki Pemerintahan Militer Jepang hingga tahun 1945. Indonesia menjadi